jangan babisabisa mun kada tahu


Rabu, 10 Agustus 2011

KARYA PUISI TERBAIK DIDOMINASI BATOLA


Marabahan, KP – Sepuluh dari hasil karya puisi terbaik, pada penyelenggaraan ‘Aruh Sastra’ VI Kalsel, yang dilaksanakan di Kabupaten Batola, dari tanggal 25 hingga 27 Desember 2009, tujuh puisi terbaik diraih warga Batola.
Kesepuluh karya puisi terbaik tersebut antara lain diraih oleh Arif Al Rifani, Aspihan, Komariah, Nasrullah, Nining Susanti, Nana Noraida, Syaifudin semuanya dari Batola, sedang tiganya diraih oleh Erika A dari Banjarmasin, Taufik dari HST dan Arif dari Banjarbaru.
Sementara, dalam festival dramatisasi puisi juara I diraih peserta dari Banjarbaru, juara II HSU, juara III Tabalong, sedang juara harapan I, II, dan III pemenangnya peserta dari Batola, Kotabaru dan HST, sedang juara favorit peserta dari Batola.
Untuk pemenang festival dramatisasi puisi ini, untuk juara I mendapatkan tropi dan uang pembinaan Rp2 juta, juara II Rp1,750 juta, juara III Rp1,5 juta, harapan I Rp1,3 juta, harapan II Rp1,150 juta dan harapan III Rp1 juta.
Sedang juara favorit hanya memperoleh tropi, sedang kesepuluh karya puisi terbaik diberikan uang masing-msing Rp500 ribu.
``Saya menyambut baik, atas dilaksanakannya aruh sastra VI Kalsel tahun 2009 ini, karena mempunyai nilai yang sangat penting dalam pengembangan budaya di tanah air, khususnya kebudayaan yang ada di Kalsel, lebih khusus lagi kebudayaan yang ada di Batola,’’ ujar Bupati H Hasanuddin Murad, dalam sambutannya pada penutupan aruh sastra tersebut, yang diwakili Sekda Supriyono, Minggu (27/12), di Marabahan.
``Melalui kegiatan ini, saya harapkan kita semua, khususnya generasi muda di Batola, dapat menggali dan mengenali berbagai budaya kita secara benar, serta dapat melestarikan budaya–budaya tersebut di masa yang akan datang,’’ sambung bupati, yang berharap agar kegiatan aruh sastra VI Kalsel ini, tidak semata-mata sebagai momentum untuk menerima secara pasif budaya yang telah ada, tetapi juga sebagai wadah untuk mempelajari berbagai kebudayaan dan lebih mematangkan kemampuan dalam mengapresiasikan kebudayaan tersebut.
``Hal lain yang harus menjadi perhatian serius para sastrawan dan budayawan di tanah air, khususnya sastrawan dan budayawan yang ada Kabupaten Batola adalah melindungi hak cipta kebudayaan daerah kita,’’ tandasnya.
Dari informasi yang didapat, pelaksanaan serupa pada tahun 2010 mendatang yakni aruh sastra ke VII diselenggarakan di Tabalong dan aruh sastra ke VIII pada tahun 2011 di HST. (yus/K-5)

Tidak ada komentar: